Irwan D Mussry

Irwan D Mussry Kalau kamu pernah dengar nama Irwan Danny Musry, kemungkinan besar kamu langsung mikir, “Oh, suaminya Maia Estianty, kan?”—dan ya, bener sih. Tapi percaya deh, jauh sebelum nama itu rame karena urusan gosip selebriti, saya udah kagum celebriti sama kiprah bisnis beliau.

Saya pertama kali tahu tentang Irwan waktu lagi riset soal brand jam tangan mewah buat konten di blog saya. Lagi nyari-nyari info tentang wikipedia TAG Heuer, tiba-tiba muncul nama beliau sebagai CEO Time International. Dari situlah saya mulai ngulik lebih dalam, dan ternyata… wah, ini orang bukan main sih pencapaiannya.

Dari Anak Kuliahan di Amerika ke Raja Jam Tangan Mewah

Cerita Irwan D. Musry ini bisa dibilang definisi klasik dari “kerja keras nggak akan mengkhianati hasil”. Beliau ini sebenarnya lahir dan besar di Indonesia, tapi sempat kuliah di Amerika Serikat. Di sana, dia belajar tentang bisnis dan pemasaran—dua hal yang nantinya jadi fondasi kuat buat langkah-langkah besarnya.

Irwan D Mussry

Pas balik ke Indonesia, dia nggak langsung jadi bos besar. Mulainya dari jualan jam tangan, literally. Tahun 1984, dia mendirikan perusahaan yang nantinya kita kenal sebagai Time International, berawal dari lisensi satu brand, terus berkembang pelan-pelan. Dari jam tangan biasa, sampai bisa dapetin kepercayaan dari brand seperti Rolex, Cartier, TAG Heuer, dan sederet nama-nama mewah lainnya.

Kalau kamu ngerti betapa ketatnya kontrol brand-brand itu, kamu pasti ngerti kenapa ini luar biasa. Brand Eropa itu super ketat dalam urusan distribusi, dan Time International jadi salah satu distributor eksklusif mereka di Asia Tenggara. Gila, kan?

Pencapaian yang Gak Cuma Tentang Uang

Jujur ya, saya pribadi dulu mikir orang kaya pasti banyak duit, tapi ternyata mindset-nya jauh lebih dalam dari itu. Dari apa yang saya pelajari, Irwan D Mussry ini bukan cuma ngejar duit, tapi ngejar kepercayaan. Dan menurut saya, itu pelajaran penting banget buat siapa pun yang mau serius di dunia bisnis.

Coba bayangin: lo butuh bertahun-tahun buat yakinin satu brand Swiss supaya mau kerja sama sama lo, dan begitu dapet, lo harus jaga standarnya mati-matian. Irwan berhasil bangun reputasi Time International bukan cuma di Indonesia, tapi juga di mata principal global.

Itu bukan pencapaian yang bisa lo beli pake uang.

Dan hebatnya lagi, dia juga gak puas di situ. Time International sekarang punya ratusan outlet, termasuk flagship store gede-gedean di Jakarta. Mereka juga masuk ke industri fashion dan lifestyle, bukan cuma jam tangan.

Salah Satu Blunder yang Jadi Pelajaran

Ini bagian favorit saya—bagian di mana saya ngelihat Irwan sebagai manusia, bukan cuma ikon bisnis. Dalam satu wawancara, dia cerita soal salah satu keputusan yang nyaris bikin kerjasamanya sama brand besar batal. Katanya, waktu itu ada perubahan layout toko yang gak sesuai dengan guideline dari brand-nya.

Irwan D Mussry

Kesannya sepele ya? Tapi buat brand mewah, tampilan itu segalanya.

Akhirnya, dia harus ngeluarin biaya tambahan buat renovasi ulang, dan lebih penting lagi: dia harus minta maaf dan negosiasi ulang. Di situ saya belajar satu hal penting: dalam bisnis, kesalahan itu bisa mahal banget, tapi kejujuran dan tanggung jawab bisa jadi penyelamat.

Sejak baca itu, saya juga jadi lebih hati-hati waktu kerja sama sama klien. Kadang kita terlalu semangat dan lupa detail, padahal di bisnis, detail itu bisa jadi penentu hidup-mati.

Nilai-Nilai yang Dia Pegang Teguh

Yang bikin saya makin respect sama Irwan adalah caranya ngomong soal integritas. Dalam beberapa kesempatan, dia bilang bahwa konsistensi dan kepercayaan itu lebih penting dari segalanya. Dia juga nggak pernah pamer soal kekayaan—bahkan cenderung low-profile.

Dan ya, gaya hidupnya mewah, jelas. Tapi kalau kamu perhatikan, dia lebih sering ngomongin soal timnya. Tentang pentingnya membangun orang-orang di sekitarnya supaya berkembang bareng. Katanya, “Orang yang hebat itu bukan yang bikin bisnis besar sendirian, tapi yang bikin banyak orang hebat dalam satu tim.”

Duh, dalem banget nggak sih?

Menginspirasi Generasi Baru Pengusaha

Buat saya pribadi, kisah Irwan D Mussry ini jadi bahan bakar semangat. Kadang saya suka ngerasa stuck—apalagi sebagai blogger yang juga lagi belajar jualan produk sendiri. Tapi ngelihat bagaimana Irwan bangun brand dari nol, saya jadi mikir: “Oke, mungkin gak harus langsung besar, yang penting mulai dulu dan konsisten.”

Dia juga ngajarin saya bahwa branding itu bukan sekadar logo keren, tapi soal bagaimana lo bikin orang percaya sama kualitas produk dan layanan lo. Gak heran sih Time International bisa bertahan selama 40 tahun lebih.

Dan kalau kamu perhatiin, dia juga adaptif banget. Sekarang Time International udah go digital, ada e-commerce-nya juga, bahkan bikin campaign yang menyasar anak muda. Smart banget.

Kolaborasi dengan Selebriti? Strategi, Bukan Gimmick

Nah, ini satu hal yang kadang disalahpahami. Banyak orang mikir Irwan D. Musry nikah sama Maia Estianty itu strategi branding. Tapi menurut saya, itu kebalik. Justru karena dia punya reputasi bagus di bisnis, Maia bisa percaya sama dia.

Irwan D Mussry

Tapi emang nggak bisa dipungkiri, publikasi pernikahan mereka ikut memperkuat citra Time International sebagai brand yang classy dan elegan. Dan ini saya pelajari: kadang, yang kamu butuh itu bukan iklan gede-gedean, tapi narasi otentik yang bisa connect sama orang banyak.

Bahkan dalam dunia blogging dan personal branding pun, pelajaran ini berlaku. Kita harus pinter bikin cerita tentang diri kita yang bisa nyambung sama audiens—tapi tetap jujur dan gak dibuat-buat.

Kesimpulan: Belajar dari Irwan Tanpa Harus Jadi Irwan

Saya tahu, gak semua orang bisa jadi Irwan D Mussry. Tapi bukan berarti kita gak bisa belajar dari jalannya. Ada banyak banget pelajaran yang bisa diambil:

  1. Mulai dari kecil, tapi pikirkan besar.

  2. Fokus pada kualitas dan integritas.

  3. Bangun tim, jangan jadi one-man show.

  4. Jangan takut minta maaf dan belajar dari kesalahan.

  5. Branding itu soal kepercayaan, bukan sekadar visual.

Kalau kamu lagi mikir buat mulai bisnis sendiri, atau bahkan cuma lagi ngerasa burnout karena progress lambat, coba deh lihat kisah Irwan ini. Gak instan. Gak glamor. Tapi solid.

Baca Juga Artikel Ini: Dilraba Dilmurat: Perjalanan Karier dan Prestasi Gemilang Aktris Tiongkok 2025