Pantai Cemara Sewu

Waktu itu, aku lagi penat-penatnya sama kerjaan. Rasanya kayak otak tuh udah penuh dan butuh ‘diangin-anginin’. Sebenarnya aku bukan tipe orang yang gampang stres, tapi ada masa di mana secangkir kopi di teras rumah pun nggak cukup buat ngeredain pikiran yang kusut. Akhirnya, tanpa banyak mikir, aku buka peta, zoom-in ke Jogja bagian selatan, dan muncullah satu nama yang belum pernah aku datengin: Pantai Cemara Sewu.

Jujur aja, aku sempat mikir, “Apa ini pantai sepi-sepi gitu ya? Cemara? Di pantai?” Tapi justru itu yang bikin penasaran. Dan ternyata… dari semua Travel  pantai yang pernah aku kunjungi di pesisir selatan Yogyakarta—dari Parangtritis, Depok, sampai Kukup—Cemara Sewu ini punya nuansa yang beda banget. Tenang, asri, dan somehow… magis.

Keindahan Pantai Cemara Sewu yang Nggak Gampang Dilupakan

Pantai Cemara Sewu Kebumen, Memburu Keceriaan tanpa Menguras Kantong

Begitu sampai, aku langsung disambut barisan pohon cemara udang yang berdiri rapi kayak prajurit. Tapi mereka bukan prajurit yang galak—lebih kayak penjaga damai yang siap menenangkan isi kepala siapa pun yang datang. Bayangkan aja, kamu masuk jalan setapak berpasir, kanan-kiri cemara tinggi yang rindang, dan suara daun yang bergesekan pelan diterpa angin pantai. Rasanya kayak masuk portal dunia lain, serius Wikipedia.

Warna pasirnya tuh khas pantai selatan—gelap, agak kehitaman, tapi lembut di kaki. Ombaknya bergulung seperti biasa, khas pantai selatan yang nggak bisa disamain sama ombaknya Ancol (hehe). Tapi yang bikin beda adalah ketenangan suasananya. Bukan tipe pantai yang ramai sama pedagang atau wisatawan selfie yang berisik. Malah, waktu aku datang, cuma ada dua pasangan yang lagi prewedding dan satu keluarga kecil yang duduk piknik.

Dan jangan lupakan spot-spot foto natural yang luar biasa estetik. Kalau kamu anak Instagram atau suka konten, percayalah, pantai ini tuh ‘fotogenik’ banget. Apalagi kalau kamu main ke hutan cegaranya pas golden hour. Cahayanya masuk dari sela-sela daun kayak efek sinar Tuhan. Nggak lebay—itu asli bikin merinding karena saking damainya.

Mengapa Pantai Cemara Sewu Begitu Populer?

Sebenarnya, menurutku, Pantai Cemara Sewu itu populer karena dia “underrated”. Orang-orang justru suka sama tempat yang belum banyak dijamah. Dan inilah daya tariknya. Buat kamu yang muak sama keramaian Parangtritis tapi tetap pengin suasana pantai selatan yang megah dan berangin sepoi-sepoi, Cemara Sewu adalah jawabannya.

Banyak juga yang datang karena influencer lokal Jogja atau fotografer prewedding yang sering banget upload hasil foto kece di sini. Tapi jangan salah, meskipun namanya makin naik, tempat ini tetap bisa menjaga kesederhanaan dan suasana ‘hidden gem’-nya. Dan tahu nggak sih? Banyak juga traveler yang justru sengaja nyari pantai-pantai sepi kayak gini buat healing beneran—bukan healing ala-ala buat konten doang.

Oh iya, satu hal yang aku salut, pengelolaan pantainya cukup baik. Sampah relatif sedikit (asal kamu bukan datang pas liburan nasional ya), dan ada fasilitas minimal yang cukup—toilet, tempat parkir, bahkan beberapa warung kecil di pintu masuk.

Tips Mengunjungi Pantai Cemara Sewu yang Harus Kamu Tahu

Aku belajar dari pengalaman, dan percaya deh, nggak semua info bisa kamu dapat cuma dari Google Maps. Berikut beberapa tips yang bisa bikin kunjunganmu ke Pantai Cemara Sewu jadi lebih nyaman dan berkesan:

  1. Datang pagi atau sore hari. Tengah hari di pantai selatan tuh panasnya bisa bikin kamu nyesel. Kalau aku pribadi suka datang jam 07.00 atau jam 16.00. Cahaya bagus buat foto, angin lebih adem, dan suasana lebih syahdu.

  2. Pakai alas kaki yang nyaman. Jalan menuju pantai lumayan panjang, dengan pasir halus yang bikin kaki gampang tenggelam. Jadi hindari sandal jepit murahan, atau bahkan heels ya (nggak banget!).

  3. Bawa tikar dan camilan sendiri. Nggak banyak warung di area pasir pantai. Jadi kalau kamu niat piknik atau sekadar duduk santai sambil nonton ombak, persiapkan logistik.

  4. Jangan buang sampah sembarangan. Ini pantai yang indah, dan tetap indah kalau kita jaga bareng. Kantong plastik bekas makanan atau botol minum tuh sebaiknya kamu bawa pulang lagi.

  5. Pakai sunscreen! Serius, aku pernah pulang dari pantai ini dengan kulit belang kayak zebra. Jangan sampe kejadian sama kamu juga.

Akses Menuju Pantai Cemara Sewu

Pantai Cemoro Sewu, Rekomendasi Wisata Pantai yang Tak Hanya Main Air  Melulu - Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta

Ini bagian yang sempat bikin aku kesel.

Awalnya kupikir, karena dekat Parangtritis, bakal gampang aksesnya. Tapi ternyata, meskipun memang lokasinya masih satu kawasan dengan Pantai Parangtritis, pintu masuknya agak nyempil. Nggak ada plang besar yang mencolok. Jadi ya, kalau kamu pertama kali ke sana, pastikan pakai Google Maps dan pelan-pelan pas udah dekat. Biasanya ditandai dengan gerbang sederhana bertuliskan “Pantai Cemara Sewu” di sisi kanan jalan sebelum masuk ke area parkir.

Dari kota Jogja, kamu bisa langsung arahkan kendaraan ke Jalan Parangtritis, lalu lanjutkan hingga melewati pintu retribusi Pantai Parangtritis. Sekitar 1 km setelah gerbang tiket, kamu akan melihat penunjuk jalan kecil ke Cemara Sewu.

Oh, dan satu lagi: lebih enak naik kendaraan pribadi. Transportasi umum masih jarang yang sampai titik lokasi. Kalau kamu nekat naik bus atau ojek online, siap-siap jalan kaki lumayan jauh.

Apa yang Membuat Pantai Cemara Sewu Disukai?

Menurutku pribadi, ada beberapa alasan kenapa orang-orang jatuh cinta sama pantai ini:

  • Privasi. Kadang kita cuma butuh duduk sendiri, dengar angin, dan mikir tanpa diganggu. Di sini, itu bisa kamu dapat.

  • Visual yang unik. Kombinasi antara hutan cemara, pasir hitam, dan lautan biru jadi hal yang jarang.

  • Cocok buat konten. Tapi bukan berarti kehilangan ruh aslinya. Tempat ini tetap punya jiwa ‘alam’ yang kuat.

  • Tidak terlalu komersil. Nggak ada arena ATV atau musik keras. Justru itu poin plusnya.

Dan dari semua hal yang bikin suka, menurutku, Pantai Cemara Sewu itu ‘ngomong’ langsung ke hati. Aku pernah duduk sendiri di bawah cemara, denger suara ombak dari kejauhan, dan merasa kayak diajak ngobrol sama alam. Mungkin ini lebay buat sebagian orang, tapi buatku—itu pengalaman spiritual yang nggak aku dapetin di tempat lain.

Bukan Sekadar Pantai, Tapi Tempat Pulang Saat Butuh Ketulusan

Sejak kunjungan pertamaku, aku udah tiga kali balik ke Cemara Sewu. Nggak pernah bawa rombongan, nggak pernah rame-rame. Selalu sendiri, atau sama satu orang terdekat. Dan setiap pulang, rasanya kayak baterai mentalku diisi lagi.

Pantai Cemara Sewu itu bukan cuma destinasi. Buatku, dia kayak tempat terapi—nggak bersuara tapi ngerti. Dan kadang, itu yang paling kita butuhin.

Kalau kamu butuh pelarian yang adem, alami, dan nggak sok estetik tapi memang beneran cantik, cobain deh ke sini. Siapa tahu kamu juga jatuh cinta.

Baca juga artikel menarik lainnya tentang Pantai Seger Kuta Lombok: Surga Tersembunyi dengan Kisah Putri Mandalika disini