Ninoy Aquino International Airport

Ninoy Aquino International Airport (NAIA) adalah bandara internasional utama yang terletak di Manila, ibu kota Filipina. Bandara ini memiliki peranan yang sangat penting sebagai pintu gerbang utama bagi pelancong domestik dan internasional yang ingin mengunjungi Filipina. Dalam artikel ini, kita akan mengulas secara mendalam tentang sejarah, fasilitas, tantangan, serta upaya perbaikan yang sedang dilakukan untuk menjadikan NAIA lebih efisien dan modern.

Sejarah Ninoy Aquino International Airport

Ninoy Aquino International Airport (MNL/RPLL) Covid-19 updates | Asian  Business Aviation Association

Ninoy Aquino International Airport awalnya dikenal dengan nama Manila International Airport (MIA) sejak pertama kali diresmikan pada tahun 1948. Nama bandara ini berasal dari seorang tokoh penting Filipina, Benigno “Ninoy” Aquino Jr., seorang politisi dan pemimpin oposisi yang tewas pada tahun 1983. Tindakannya yang berani melawan pemerintahan otoriter saat itu membuatnya menjadi martir bagi gerakan demokrasi di Filipina.

Nama bandara ini diubah menjadi Ninoy Aquino International Airport (NAIA) pada tahun 1987 sebagai penghormatan kepada Ninoy Aquino. Sejak itu, NAIA telah berkembang pesat menjadi bandara dengan trafik penerbangan yang sangat sibuk, baik domestik maupun internasional.

Fasilitas di Ninoy Aquino International Airport

NAIA terletak di daerah Pasay, yang berjarak sekitar 7 kilometer dari pusat kota Manila. Bandara ini memiliki empat terminal yang masing-masing melayani penerbangan domestik dan internasional. Keempat terminal ini adalah Terminal 1, Terminal 2, Terminal 3, dan Terminal 4, dengan masing-masing memiliki fungsi  Yoktogel yang berbeda.

Terminal 1

Terminal 1 adalah terminal internasional pertama di Ninoy Aquino International Airport yang mulai beroperasi pada tahun 1981. Terminal ini melayani sebagian besar penerbangan internasional dari maskapai-maskapai non-Filipina. Beberapa maskapai internasional besar yang beroperasi di Terminal 1 termasuk Cathay Pacific, Singapore Airlines, dan Emirates.

Meskipun berfungsi sebagai terminal internasional utama, Terminal 1 sempat mendapat kritik karena kondisinya yang kurang modern dan beberapa fasilitas yang terbatas. Namun, pada tahun-tahun terakhir, terminal ini telah menjalani sejumlah perbaikan untuk meningkatkan pengalaman penumpang, seperti peningkatan sistem keamanan, penggantian kursi, dan perbaikan fasilitas sanitasi.

Terminal 2

Terminal 2, yang juga dikenal sebagai Centennial Terminal, dibuka pada tahun 1999 dan khusus melayani penerbangan internasional yang dioperasikan oleh maskapai nasional Filipina, Philippine Airlines (PAL). Terminal ini dirancang untuk memenuhi standar internasional dan memberikan kenyamanan kepada para penumpang yang terbang dengan PAL.

Terminal 2 memiliki fasilitas yang lebih modern dibandingkan dengan Terminal 1, seperti ruang tunggu yang lebih luas, sistem check-in otomatis, dan lounge yang lebih nyaman. Maskapai PAL menggunakan Terminal 2 untuk hampir seluruh penerbangan internasional dan domestiknya.

Terminal 3

Terminal 3 adalah terminal terbesar di NAIA dan diresmikan pada tahun 2008 setelah beberapa tahun tertunda karena masalah konstruksi dan politik. Terminal ini melayani penerbangan internasional dan domestik dari berbagai maskapai penerbangan, baik maskapai internasional maupun lokal, termasuk Cebu Pacific, AirAsia, dan Philippine Airlines (untuk beberapa penerbangan domestiknya).

Dengan kapasitas lebih dari 13 juta penumpang per tahun, Terminal 3 dilengkapi dengan berbagai fasilitas modern seperti pusat perbelanjaan, restoran, dan lounge yang nyaman. Selain itu, terminal ini juga dilengkapi dengan teknologi terbaru untuk mendukung proses check-in dan keamanan, seperti self-check-in kiosks dan sistem keamanan berbasis biometrik.

Terminal 4

Terminal 4 adalah terminal yang lebih kecil dan lebih tua dibandingkan dengan ketiga terminal lainnya. Terminal ini melayani penerbangan domestik, terutama dari maskapai penerbangan bertarif rendah seperti AirAsia Philippines dan Cebu Pacific. Meskipun lebih kecil, Terminal 4 tetap memiliki fasilitas dasar yang diperlukan untuk memberikan kenyamanan kepada para penumpang, seperti area check-in, ruang tunggu, dan fasilitas makan.

Tantangan yang Dihadapi oleh Ninoy Aquino International Airport

Sebagai bandara terbesar di Filipina dan salah satu yang tersibuk di Asia Tenggara, NAIA menghadapi berbagai tantangan, terutama terkait dengan kapasitas, kemacetan, dan infrastruktur yang sudah cukup tua. Berikut adalah beberapa tantangan utama yang dihadapi oleh NAIA:

Kapasitas yang Terbatas

Salah satu tantangan utama yang dihadapi oleh NAIA adalah kapasitas yang terbatas. Meskipun sudah ada empat terminal, bandara ini sering mengalami kemacetan, terutama selama musim puncak perjalanan atau liburan. NAIA, yang pada awalnya didesain untuk melayani sekitar 30 juta penumpang per tahun, kini melayani lebih dari 40 juta penumpang setiap tahunnya. Hal ini menyebabkan antrian panjang di area check-in, pemeriksaan keamanan, dan proses imigrasi.

Kemacetan Lalu Lintas

NAIA juga menghadapi masalah kemacetan lalu lintas yang cukup serius, baik di dalam kawasan bandara maupun di jalan-jalan utama yang menghubungkannya dengan pusat kota Manila. Hal ini diperburuk oleh keterbatasan infrastruktur transportasi umum yang menghubungkan bandara dengan daerah sekitar. Penumpang seringkali mengeluhkan waktu tempuh yang lama untuk mencapai bandara, terutama saat jam sibuk.

Infrastruktur yang Usang

Beberapa bagian dari infrastruktur Ninoy Aquino International Airport , terutama Terminal 1 dan Terminal 4, sudah cukup tua dan tidak lagi memenuhi standar internasional yang diinginkan. Walaupun sudah ada perbaikan dan renovasi di beberapa bagian, banyak fasilitas yang perlu diperbarui untuk meningkatkan kenyamanan dan efisiensi, seperti ruang tunggu yang sempit, fasilitas sanitasi yang terbatas, dan ruang check-in yang padat.

Perbaikan dan Proyek Pengembangan Ninoy Aquino International Airport 

Untuk mengatasi tantangan tersebut, pemerintah Filipina telah merencanakan berbagai proyek pengembangan dan modernisasi untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas layanan di Ninoy Aquino International Airport . Beberapa langkah yang sedang dilakukan atau direncanakan antara lain:

Proyek Renovasi dan Ekspansi Terminal

Salah satu proyek besar yang sedang berlangsung adalah renovasi Terminal 1 yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas fasilitas. Proyek ini mencakup perluasan ruang check-in, perbaikan area kedatangan, dan pembaruan fasilitas sanitasi. Selain itu, terminal ini juga akan diperbarui untuk menciptakan pengalaman penumpang yang lebih modern dan nyaman.

Pembangunan Terminal Baru

Dalam rangka mengurangi beban pada terminal yang sudah ada, rencana pembangunan terminal baru juga sedang dibahas. Pemerintah Filipina berencana untuk membangun Terminal 5, yang akan meningkatkan kapasitas bandara dan memberikan solusi bagi masalah kemacetan yang sering terjadi di terminal-terminal lama.

Perbaikan Infrastruktur Jalan dan Transportasi

Untuk mengurangi kemacetan lalu lintas, berbagai proyek infrastruktur jalan sedang dikerjakan untuk meningkatkan akses ke bandara, termasuk pembangunan jalan tol yang langsung menghubungkan bandara dengan kawasan-kawasan utama di Manila. Selain itu, pemerintah juga sedang mengembangkan sistem transportasi umum yang lebih efisien, seperti LRT Line 1 Extension, yang diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada kendaraan pribadi dan mengurangi kemacetan.

Peningkatan Teknologi dan Digitalisasi

San Miguel-led consortium wins bid to manage Ninoy Aquino airport -  Southeast Asia Infrastructure

Peningkatan teknologi juga menjadi fokus utama dalam upaya modernisasi Ninoy Aquino International Airport . Sistem check-in otomatis, pemantauan lalu lintas penumpang, serta penggunaan teknologi biometrik untuk mempermudah proses imigrasi adalah beberapa langkah yang sedang diambil untuk meningkatkan efisiensi dan kenyamanan penumpang.

Kesimpulan

Ninoy Aquino International Airport adalah pusat utama transportasi udara Filipina yang memainkan peran penting dalam menghubungkan negara ini dengan dunia. Meskipun menghadapi berbagai tantangan seperti kemacetan dan keterbatasan infrastruktur, NAIA terus berusaha melakukan perbaikan dan pengembangan untuk memenuhi kebutuhan para penumpang. Dengan adanya proyek renovasi, ekspansi terminal, dan peningkatan infrastruktur, NAIA diharapkan dapat menjadi bandara yang lebih efisien dan nyaman, serta mampu melayani lebih banyak penumpang dengan standar internasional yang lebih baik.

Sebagai bandara yang melayani lebih dari 40 juta penumpang setiap tahun, Ninoy Aquino International Airport adalah wajah Filipina bagi banyak wisatawan internasional, dan menjadi simbol penting dari konektivitas global yang semakin berkembang.

Baca juga artikel menarik lainnya tentang Churros Saus Cokelat: Camilan Klasik yang Menggugah Selera disini

By Santanu